Mengorbit Alam Semesta
INI UBAH

Mengorbit Alam Semesta

by Eva Fadhilah

Mengorbit Alam Semesta Refleksi Bumi

Refleksi Bumi

by Eva Fadhilah

Refleksi Bumi Trip Kepulauan Seribu

Trip Kepulauan Seribu

by Eva Fadhilah

Trip Kepulauan Seribu Just Do You at International Women Day Just Do You at International Women Day Valentine

Valentine

by Eva Fadhilah

Valentine

Selasa, 19 Juni 2012

Cintaku Nyangkut di Sepeda


            SMA Bhakti Kencana demam sepeda. Ya, baru sepekan ini kepala sekolah bekerja sama dengan pengurus OSIS memberlakukan kebijakan “ Satu hari bersepeda “. Kebijakan tersebut mendapat sambutan hangat dari siswa, guru, karyawan TU, bahkan penjaga sekolah juga. Setiap hari jumat siswa yang rumahnya tidak jauh dari sekolah berbondong-bondong menggoes sepeda masing-masing, tentunya hal ini dilakukan bagi siswa yang memiliki sepeda. Program baru ini dilakukan satu minggu satu kali. Dan dari kegiatan ini SMA Bhakti Kencana menjadi buah bibir positif dikalangan masyarakat. Sebetulnya kebijakan tersebut tidak akan muncul jika tidak berdiri komunitas sepeda di sekolah itu. Nama komunitasnya “ Paguyuban Sepeda Bhakti Kencana “. Komunitas ini memiliki agenda ngegoes bareng, yang dilakukan satu bulan satu kali. Walaupun terhitung baru, tapi komunitas ini berhasil menyedot perhatian para siswa sehingga banyak pengikutnya.
            Namun demam ini tidak membuat hati seorang siswi di kelas XI IPA 3 merasa terpincut sedikitpun. Ya, Myria Anadara biasa disapa Dara gadis cantik, baik, pintar, dan aktif ini tidak memberi respons positif sedikitpun dengan adanya kegiatan baru disekolahnya. Padahal sebagai salah satu staf inti OSIS sudah seharusnya dia ikut berkecimpung dalam kegiatan ini, ya setidaknya ikut peresmian berdirinya Paguyuban sepeda atau paling tidak memantau kegiatan apa saja yang dilakukan.
“ Ra, mau ikut nggak minggu ini ngegoes bareng anak-anak yang lain. Ketua OSIS juga ikut kok ! “ Kata Sherly teman sebangku Dara yang selalu ikut agenda paguyuban sepedanya.
 “ Maksud lo apa, Sher ? “ Tanya Dara agak sinis.
“ Aduh Ra, masa nggak ngerti ! Ikut tour sama anak-anak.. “
“ Gue ngerti lo ngajakin gue ngegoes kan ? Tapi yang gue tanya ke lo, lo mau malu-maluin gue ? Lo kan tau gue nggak bisa naik sepeda. Jangankan naik sepeda, sepedanya aja gue nggak punya ! “
“ Aduh, Ra ! Tenang donk ! ga usah nyeroscos kayak gitu ! gue juga tau lo nggak bisa naik sepeda, tapi kan bukan berarti lo nggak bisa ikut rame-ramean.. Lo bisa kok gue bonceng, atau ikut nebeng ke anak-anak lain.. “
“ Apa ? Nebeng ? Emangnya lo kira gue mau jadi benalu sekaligus malu-maluin diri gue sendiri ? “
“ Ya, sory maksud gue kan baik. Gue mau seneng bareng lo, Ra ! “
“ Iya, makasih.. Gue hargain niat baik lo ngajak gue buat gabung, tapi itu bukan bikin gue seneng, yang ada gue malu abis.. “
“ Sory banget, lo jangan marah ya ! “
“ Iya, ! “
Itulah salah satu penyebab Dara nggak tertarik sama  komunitas sepeda di sekolahnya. Dara nggak punya sepeda, dan yang lebih parah Dara nggak bisa naik sepeda.

***


            Hari senin siang setelah Dara makan di kantin,  dia mendapati memo di atas mejanya. Dara kaget ketika melihat kop memo itu “ PAGUYUBAN SEPEDA BHAKTI KENCANA “, dan dibawahnya terdapat tanda tangan ketua paguyuban itu. Males banget buat Dara hadir di rakor itu, mendingan pulang. Tapi, Dara harus inget sama tanggung jawabnya sebagai pengurus OSIS yang dituntut untuk berpartisipasi dalam kegiatan organisasi yang berada di bawah naungan OSIS.
“ Sher, emangnya mau ada apa sih ? Sampai-sampai Raja ngundang gue hadir rakor nanti ? “ Tanya Dara ke Sherly sambil menunjukan memo yang dia dapat.
“ Oh, itu ! Raja sih waktu kemarin ngegoes bilangnya mau ngadain lomba balap sepeda antar siswa SMP gitu ! . “
“ Kan anak-anak sepeda juga masih banyak kenapa harus gue ? “
“ Ya ampun, Dara ! Lo lupa ? lo kan pengurus OSIS, udah seharusnya kali lo ikut andil dalam setiap proker organisasi bawahan OSIS. Lagian anak-anak mana ngerti soal kepanitian.. jadi Raja ngajak lo deh ! “
Dara manyun, nggak kebayang dia harus jadi panitia event itu. Sepeda aja nggak punya, naik sepeda aja nggak bisa, tapi harus jadi panitia lomba sepeda. Apa kata peserta lomba nanti kalau ternyata panitia lomba sendiri nggak bisa naik sepeda. Kalau Dara nggak ingat sama kewajibannya, dia bakal mohon-mohon sama Raja supaya dia nggak dimasukin jadi panitia.
Bel sekolah pun  berbunyi, panitia kegiatan yang diundang oleh Raja ketua komunitas sepeda datang berbondong-bondong ke ruang osis untuk membicarakan agenda kegiatan. Dara berjalan ke ruang OSIS bersama Sherly. Dari jauh sudah terlihat Raja berdiri di pintu ruang OSIS menunggu panitia yang belum datang. Nampaknya Dara dan Sherly termasuk kategori panitia yang hampir telat datang. Tapi bagi Raja tak jadi masalah, yang penting mereka mau berpartisipasi.
“ Halo, Raj ! “ Sapa Sherly
“ Hai, Sher ! “
“ Sory ya telat, nih Dara susah banget disuruh cepet juga ! “
“ Nggak jadi masalah ! Makasih ya udah berpartisipasi ! “
“ Oke, itu udah kewajiban gue selaku pecinta sepeda ! “
“ Udah deh ! cepet masuk, panas nih ! “ Tiba-tiba Dara berbicara agak cemberut.
Dara masuk ruangan, dia merasa asing dengan wajah-wajah yang ada diruangan. Biasanya kalau rakor, wajah anak-anak OSIS yang dia temukan tapi kali ini wajah orang yang berbentuk seperti sepeda, ada yang sepeda ontel, sepeda gunung, bahkan sepeda roda tiga juga ada. Sherly masih diluar bersama Raja.
“ Kenapa Myria ? “ Tanya Raja
“ Nggak apa-apa ! maklum dia harus adaptasi dulu “ Jawab Sherly
“ Adaptasi gimana ? Kan dia anak OSIS, kerja bareng gue di OSIS juga sering ya walau kita jabatannya jauh, gue Koor Olahraga dia staf inti, tapi oke-oke aja tuh ! “
“ Lo tanya aja sendiri sama dia, takut salah jawab ! “
            Rapat pun dimulai. Raja sebagai ketua pelaksana mengumumkan jabatan dan job desk panitia. Sherly jadi seksi administrasi, maklumlah dia terhitung rajin. Namun nama Dara belum juga disebutkan oleh Raja. Lama juga pembacaan jabatan panitia, dan lama sekali nama Dara belum disebut. Hal ini membuat jantung Dara dag-dig-dug, takut posisinya tidak menguntungkan.
“ Baiklah untuk selanjutnya seksi Publikasi, tugasnya memberitahu dan mensosialisasikan kegiatan ini kepada SMP disekitar lingkungan kota, dan ada juga yang diluar kota. Nah, renacanya bagi yang publikasi harus memakai sepeda yang dihiasi. Nanti yang publikasi dibagi menjadi beberapa tim. Jadi publikasinya seperti konvoi goes.. dengan demikian akan menarik minat siswa SMP supaya ikutan “ Jelas Raja
Panitia bertepuk tangan mendengar konsep Raja yang memang terdengar keren dan pasti mengundang perhatian sehingga peserta akan banyak. Tapi Dara diam dan justru jantungnya berdebar makin cepat, bagaimana kalau dia yang menjadi tim publikasi ? Naik sepeda pun tak bisa, nggak mungkin kan nebeng, kasihan yang lain dong.
“ Nah, tim publikasi yang pertama mensosialisasikan di sekitar SMP di dalam kota. Tim yang pertama itu Andri sebagai ketua tim, anggotanya MYRIA, Andika, Bagus, dan Salsa. “ Raja menyebutkan nama-nama yang menjadi tim publikasi.
            Benar-benar seperti petir yang menyambar bagi Dara, ketika namanya disebutkan sebagi tim publikasi yang pertama. Jelas Dara tidak bisa menerima, dia menggerutu sama Sherly. Tapi Sherly so sibuk gitu, jadinya Dara tambah manyun.
            Rapat selesai dengan hasil yang mengecewakan buat Dara. Dara tidak langsung keluar ruangan, dia bermaksud berbicara kepada Raja atas posisinya yang jelas tidak menguntungkan. Namun, nampaknya Dara harus bersabar menunggu Raja yang lagi dikerubungi anak-anak cewek dengan gaya pura-pura bertanya soal job desk mereka. Padahal itu cuma trik biar mereka bisa deket-deket sama Raja. Raja memang memiliki wajah lumayan tapi dia punya wibawa yang sangat lumayan sehingga banyak cewek yang kecantol. Mungkin itu juga kali ya yang membuat Paguyuban Sepeda banyak diminati dan banyak anggotanya terutama anak cewek kelas X ( 10 ). Tapi itu nggak melunturkan wibawa dia sebagai Koor Olahraga di OSIS, mengingat kinerjanya dalam berbagai proker yang sudah dijalankan selalu mendapat nilai bagus dari siswa dan guru.
“ Raja, gue mau ngomong ama lo ! “ Panggil Dara agak sinis.
“ Eh, Myria kenapa Myr kok agak jutek gitu ? “
“ Udah berapa kali sih gue bilang jangan panggil gue Myria, panggil gue Dara ! “
“ Bagusan Myria, indah menggelitik gitu ! “
“ Terserah lo deh ! “
“ Makasih, ada apa ? “
“ Kenapa lo nempatin gue di bagian publikasi ?”
“ Oh, soalnya lo kan punya public speaking yang bagus, wajah lo ramah, manis, rajin, pasti lo bisa mengundang banyak peserta ! “
“ Jadi maksud lo, gue toa yang bisa ngomong ? maksud lo gue sales yang bakal ngedatangin banyak pelanggan ? Lo gila kali, ya ? “
“ Tenang dulu dong Myr, maksud gue nggak gitu ! Gue cuma menempatkan sesuai kepiawaian masing-masing “
“ Tapi gue minta ama lo supaya posisi gue diganti sama yang lain. Pokoknya gue nggak mau jadi tim publikasi. Gue bisa ko jadi admin, konsumsi, bahkan logistik, asal jangan jadi tim publikasi. “
“ Emangnya kenapa Myr ? Tim 1 kan daerah penyebarannya deket ? Lagi pula ada Andri, Andika, Salsa yang bakal bantuin lo ! “
“ Pokoknya gue nggak mau, gue minta dipindahin. Kalau nggak, gue nggak bakal jadi panitia “
“ Myr, lo jangan gitu dong, malu sama jabatan lo di OSIS ! “
“ Lo nggak usah bawa-bawa jabatan deh ! nggak ada hubungannya. Pokoknya gue minta pindah posisi.. “
“ Emangnya kenapa lo nggak mau jadi tim publikasi ? “
Dara diam dan tanpa diminta Sherly membisikan sesuatu ke telinga Raja.
“ Ha..ha..ha..Ha..ha..ha.. “
Tawa Raja meledak menggemparkan isi ruangan. Dara dan Sherly terkejut dengan tawa Raja.
“ Jadi lo nggak bisa naik sepeda ? Kenapa nggak ngomong Myria ? “
Muka Dara langsung memerah seperti udang rebus mendengar perkataan Raja. Dari telinganya seperti keluar asap kemarahan dengan sikap Raja yang dia rasa tidak sopan dan tidak menghargai orang. Dara juga ikut kesal sama Sherly, dia so tahu padahal Dara tidak menyuruh Sherly untuk mengatakan hal itu kepada Raja.
Dara langsung keluar, tanpa mengatakan sepatah katapun justru wajahnya mengatakan kemarahan yang amat dalam. Raja sontak mengejar Dara.
“ Myr, tunggu ! “
Sherly mengikuti dari belakang
Dara semakin menambah kecepatannya berlari. Namun Raja tak mau kalah, sebagai atlet sepakbola yang selalu mewakili Bhakti Kencana dalam berbagai turnamen dia nggak mungkin kalah mengejar cewek dalam jarak dekat.
Hap... lengan kanan Dara berhasil di pegang oleh Raja. Dara mencoba menarik tangannya namun genggaman Raja terlalu kuat.
“ Raja, lepasin tangan gue ! Sakit “
Benar saja tangan Dara langsung memerah.
“ Sory, Myr ! tapi gue mohon jangan marah, gue nggak bermaskud nertawain lo, bener sumpah ! “
“ Terserah lo, gue sadar ko gue nggak bisa naik sepeda makannya gue minta lo supaya mindahin gue ke posisi yang lain. Dan gue juga sadar bakal banyak orang yang nertawain gue karena gue nggak bisa naik sepeda, temasuk lo.. Makasih.. Gue mau pulang. “
“ Myr, gue janji nggak bakal nertawain lo lagi, tapi gue nggak bisa mindahin lo ke seksi lain, soalnya gue butuh lo banget buat publikasi. Gue janji bakal ajarin lo caranya bersepeda. “
“ Gue nggak punya sepeda ! “
“ Gampang lo bisa pake punya gue atau punya ade gue, dia sekolahnya di Yogya jadi sepedanya nganggur, pasti lo cantik banget pake sepeda soalnya sepeda ade gue, sepeda cewek “
Dara tidak menjawab tawaran Raja, dia langsung pergi gitu aja ninggalin Raja.
Raja berteriak “ Myr, maafin gue ! “

***


            Keesokan harinya Dara masuk kelas tanpa menyapa Sherly. Dara masih kesal dengan sikap Sherly yang so tahu. Satu hari penuh Sherly dan Dara tidak berbicara. Nampaknya kekesalan Dara tidak tebendung.
Ddddrrrt..ddrrrt...
Handphone Dara bergetar pertanda ada sms masuk.

       From : ( No Name )
       Myr, gue bener-bener minta maaf. Gue nggak bermaksud ngetawain lo. Gue bener-bener nyesel sama sikap gue yang kemarin. Gue mohon lo nggak marah sama gue. Gue bakal ngajarin lo naik sepeda pake sepeda ade gue. Dijamin 1 minggu langsung bisa. Kan waktu publikasi masih lama, jadi lo juga bisa ngelancarin.. Please, gue mohon lo mau, ya ! Gue tunggu balesan lo.
RAJA

       To    : Raja
       Lo egois ya ! lo nggak mikir gue juga punya jadwal sendiri...

      From  : Raja
        Sory, ya udah belajar sepedanya sesuai jadwal lo aja !

Dara berpikir keras. Dara memang anak yang nggak suka menyerah. Dia nggak suka kalau orang memandang dia lemah. Apalagi Cuma naik sepeda, pasti dia juga bisa. Malu dong kalau dia mengundurkan diri jadi panitia hanya karena nggak bisa naik sepeda. Mungkin Dara harus menerima tawaran privat dari Raja buat belajar sepeda. Akhirnya pada malam hari Dara mengirim sms ke Raja

            To    : Raja
       Ja, gue terima tawaran lo ngajarin gue belajar sepeda. Bukan karena gue udah maafin lo gitu aja, tapi karena gue inget tanggungjawab dan komitmen yang gue pegang.

       From  : Raja
       Nah gitu dong ! Mau kapan nih mulai belajar ?

       To    : Raja
       Gue tunggu lo besok di kelas gue.

       From  : Raja
       Beres tuan putri.

***


            Keesokan harinya setelah pulang sekolah, Raja mengajari Dara naik sepeda di taman dekat rumah Dara.
“ Lo ntar goes pedal nya ! gue pegangin lo dari belakang. Gue nggak bakal ngelepasin lo ! tenang aja ! “
“ Tapi, gue takut ! “
“ Lo nggak usah takut, ada gue disini ! “
“ Idih, lo so pahlawan banget ! “
            Dua jam sudah Raja memegang jok belakang sepeda adenya yang dipakai Dara. Setelah istirahat beberapa menit, Dara belajar lagi.
“ Sekarang gue lepas ya ! “
“ Raja jangan dong ! gue masih takut ! “
“ Tenang, percaya sama gue ! Lo pasti bisa “
            Dara berhasil menggoes sepeda dengan mulus, tapi hanya beberapa meter jaraknya dari tempat Raja berdiri. Saat melewati daerah yang agak miring, Dara kesulitan mengerem. Dara bingung, stirnya oleng.
“ Raja....raja...tolongin gue.... ! Rajaaaaaaaaaaaaaaaaaa............ “
Gubrak ! Dara jatuh ke parit sepedanya tetap diatas.
Raja segera berlari, menolong Dara yang sedang mengaduh. Baju Dara kotor, bau. Kepalanya pening karena sempat terbentur tembok, untungnya Raja meminjami dia topi sehingga masih ada penghalang. Akhirnya pelajaran sepeda hari itu selesai melihat kondisi Dara yang sudah lelah. Raja membonceng Dara yang masih kesakitan karena jatuh.

***


            Satu minggu sudah Dara belajar sepeda. Dan janji Raja benar, Dara sudah lancar bersepeda. Dara sekarang bisa melaksanakan tugasnya untuk menjadi tim publikasi. Hari publikasi pun sebentar lagi. Surat edaran sudah beres. Sepeda tim pubilkasi sudah dihias rapi menarik tapi nggak norak.
Ddddrrrrrt...ddrrrtt....
         
       From  : Raja
        Myr, gue seneng banget bisa deket sama lo seminggu ini. Lo ternyata asyik kalau udah deket. Gue kira lo Cuma bisanya nagih pembayaran kas anak-anak OSIS. He..he... Gue harap, kita akan terus deket, karena gue rasa lo punya pengaruh besar dalam hidup gue. Lo nggak pernah menyerah, mau usaha.. Gue suka itu..Lo mau kan tetep deket sama gue ?

       To    : Raja
         Raja, gue ngantuk ! Gue mesti nyiapin stamina buat publikasi besok. Lo sms gue aja lagi besok... oke ?

       From  : Raja
         Oke...
         Myr.....
         AKU....
         Sayang....
         KAMU....
            Sms terakhir Raja tak sempat dibaca oleh Dara. Dia terlalu mengantuk.

 ***


Hari publikasipun tiba. Anak-anak sudah berkumpul disekolah tepat pukul tujuh lengkap dengan sepeda yang sudah dihias, dan pakaian batik khas SMA Bhakti Kencana. Begitu juga Dara yang terlihat sangat fresh dengan sepeda adenya Raja. Sebagai ketua pelaksana Raja berbicara sepatah dua patah kata kepada panitia yang akan berangkat. Raja berpesan untuk sangat hati-hati. Panitia pun pergi dengan tim nya masing-masing.
“ Myr, lo hati-hati ya ! Jangan lupa rem, kalau ada apa-apa lo langsung hubungin gue. “
“ Iya Raja ! “
“ Lo udah baca sms gue yang semalem kan ? “
“ Sory, belum.... he... ! “
“ Ya udah, hati-hati ! “
“Oke gue berangkat dulu, ya ! “
            Diperjalanan Dara terus memikirkan sms apa dari Raja. Dia akan membaca sms yang Raja maksud sesampainya dia dengan tim di salah satu SMP yang dituju. Semenjak Raja mengajarkan Dara bersepeda, hubungan mereka menjadi dekat. Mereka yang awalnya hanya kenal sebagai teman di OSIS ternyata memiliki sikap yang bisa menerima satu sama lain.
            Tujuan pertama berhasil dituju. Namun Dara lupa untuk membaca sms dari Raja. Konsentrasinya tertuju pada perjalanan. Tujuan kedua pun mulus. Diperjalanan menuju SMP yang ketiga......
“ Dara.......... minggir......... Dara........ “ Teriak Andika
“ Dara............. kepinggir....... ada motor........ “ Teriak Salsa
“ Dara........... “ Teriak Andri
Dara mendengar jelas teriakan teman satu tim nya. Namun hal itu justru membuat jantung Dara berdebar kencang, pikirannya kacau, dia tidak bisa berkonsentrasi. Kata-kata Raja untuk mengerem sepeda dalam keadaan genting sempat terbayang dipikirannya, tapi naas ketika Dara hendak berhenti ke pinggir, motor itu terlalu mepet kepinggir, dan mengenai sepeda Dara. Dara benar-benar oleng setelah tersenggol motor. Dara berteriak, dan.....
Gubrak.......
Dara terjatuh setelah ban sepedanya menabrak batu yang cukup besar.
Kepala Dara berdarah terkena batu saat dia jatuh. Dara masih sadar, namun dia menangis kesakitan. Tubuhnya luka-luka terkena jalan. Bajunya robek, tangannya berdarah.
“ Raja,lo masih disekolah ? “ Andika menelpon
“ Iya, kenapa dik ? “
“ Raja, Dara kesenggol motor, dia jatuh ! dia nangis dari tadi sekarang pingsan.. Kita bawa Dara ke rumah sakit terdekat. Gue smsin alamatnya. Lo nyusul kesini, ya ! “
“ Apa ? Oke gue kesana ! “
Raja langsung meluncur ke rumah sakit tempat Dara ditangani.

***


Akhirnya Dara tidak bisa meneruskan tugasnya dengan tim. Dara harus berbaring lemah di rumah sakit selama beberapa hari. Lama kelamaan Dara merasa jenuh, karena dia hanya berbaring sendiri. Dara jadi ingat beberapa waktu ini dia selalu bercanda dengan Raja ketika belajar sepeda. Dara juga banyak belajar macam-macam jenis olahraga, memang di kelas Dara tidak suka pelajaran Olahraga berbeda sekali dengan Raja.

         To    : Raja
           Raja, acaranya sukses nggak ?

Hari ini hari lomba balap sepeda diselenggarakan. Raja belum juga bales sms Dara. Ah, mungkin masih sibuk beres-beres.
Ddddrrttt...dddrrrttt...

         From  : Raja
          Kacau, pesertanya dikit.  Itu juga kebanyakan target sekolah tim2 sama 3 yang ikut. Harusnya sih, tim 1 lebih banyak.

Dara jadi merasa bersalah, karena dia jatuh jadi publikasi waktu itu nggak optimal, dan terpaksa diteruskan dihari lain dengan motor supaya bisa cepat.

        To    : Raja
         Gue minta maaf, gara-gara gue jatuh publikasi nggak maksimal pesertanya dikit deh... sory banget raja !

        From  : Raja
          Ya siap aja deh nilai LPJ nya D

***


            Akhirnya Dara masuk sekolah meski masih lemas. Dia disambut hangat oleh teman-temannya, tapi Raja....
“ Raja ! “ Panggil Dara ketika pulang sekolah melihat Raja di gerbang.
“ Lo, ada apa ? “ tanya Raja dingin
“ Gue mau minta maaf, gara-gara gue acara lo jadi kacau ! Gue emang nggak becus kerja, gue nyesel Raja ! “
“ Lo kan juga udah pernah sms gue minta maaf, walaupun lo minta maaf 1000 kali toh acarnya udah selesai dengan kacau, kan ? Nggak mungkin bisa diulang lagi ! “
“ Tapi lo bisa kan nggak mojokin gue kayak gini, lo bersikap seolah gue yang salah atas semua ini ! “
“ Bagus deh kalau lo nyadar ! “

***


            Dua minggu kemudian anak-anak goes heboh nerima undangan pesta ulang tahun Raja yang ke 17, termasuk Sherly.
“ Ra, lo mau pake baju warna apa ke ulang tahunnya Raja ? “ Tanya Sherly
“ Gue ? gue nggak terima undangan dari Raja ! “
“ Masa, sih ? Lo jangan bohong ! “
“ Sumpah, Sher ! Mungkin Raja masih marah sama gue gara-gara acara kemarin nggak sukses ! “
“ Acara mana ? “
“ Acara mana lagi Sher, kalau bukan lomba balap sepeda. Gara-gara gue jatuh, publikasi tim 1 nggak maksimal, jadi target tim 1 nggak ikut semua ! “
“ Tunggu...tunggu.... gue nggak ngerti ! Raja bilang acaranya nggak sukses ? “
“ Iya, dia bilang kacau dan lo tau nggak sih Sher ? Kata-katanya itu menyudutkan kalau gue yang paling bersalah atas kekacauan acara itu. Tapi gue sadar sih ! Gue emang salah ! “
“ Ha..ha..ha.. “ tawa Sherly meledak
“ Lo kenapa ketawa ? “
“ Kapan Raja bilang gitu ke lo ? “
“ 3 hari yang lalu. “
“ Terus, selama tiga hari itu lo ngerasa bersalah ? “
“ Ya iya lah ! “
“ Sejak kapan lo Cuma percaya dengan satu suara ? Kenapa lo nggak tanya gue ? “
“ Emangnya ada apa Sher ? “
“ Nih lo baca deh tu berita di koran, apa itu yang disebut gagal ? apa itu yang disebut nggak sukses ? “

***


            Ddddrrrrtttt...ddrrrtttt...

        From  : Raja
         Myr, gue mau maafin lo atas kegagalan acara gue yang sebetulnya berawal dari Lo ! Tapi ada syaratnya ...

        To    : Raja
          Apa ?

        From  : Raja
         Gue tunggu lo ditaman malam ini jam 7

***


Di taman Dara sudah datang lebih awal.
“ Raja, makasih atas kebohongan yang lo berikan buat gue ! Gue tahu lo bohong soal lomba itu. Lo bohong soal apa yang sebetulnya terjadi. “
“ Maksud lo ? “
“ Gue bukan cewek bodoh yang bisa lo bohongin gitu aja, gue tahu lo ngebohongin gue biar gue ngerasa bersalah terus lo mau maafin gue dengan syarat sebagaimana yang udah lo lakuin. Dan sekarang gue yakin kalau gue nggak ngomong kaya gini lo pasti udah minta macem-macem dari gue.. Bisa aja gue jadi budak lo selama seminggu, sebulan, bahkan satu semester.. Gitu, kan Raja ? “
“ Aduh, ko jadi kacau gini sih ? “
“ Sekarang mau lo apa ? “
Raja tidak bisa menjawab
“ Myr, lo berbakat buat jadi penulis skenario ! Lo bisa tahu skenario yang udah gue buat.. “
“ Jelas kan sekarang, mau lo apa terserah, gue nggak peduli... yang jelas gue nggak mau kerja sama lagi sama lo ! Cukup Raja dan Dara yang dulu, yang Cuma kenal sebagai pengurus OSIS gue sebagai Bendahara Umum OSIS dan lo sebagai Koor Olahraga. “
            Dara pergi meninggalkan Raja.
“ Myr, tunggu ! “
Raja mengejar Dara, hap tangan Dara berhasil digenggam..
“ Iya, lo bener gue mau sesuatu dari lo ! Skenario gue udah kebaca sama lo ! Mungkin lo belum tahu mau gue ! “
“ Terserah lo, gue nggak peduli ! “
“ Tapi ini penting buat gue Myr ! “
“ Gue bilang gue nggak PEDULI ! Lepasin tangan gue ! “
“ Aku cinta Kamu, Myria ! “
Dara kaget diam membeku tak memberontak.
“ Tadinya gue bakal ngajuin syarat lo harus ikut ke pesta ulang tahun gue sebentar lagi. Dipesta nanti gue bakal nembak lo di depan temen-temen juga orang tua gue, kalau lo terima gue berarti itu kado ulang tahun buat gue yang nggak tertandingi walau nyokap beliin gue Stadion Bung Karno. Tapi lo udah tahu duluan, nggak asik kan kalau gue mempertahankan skenario awal, makannya gue improvisasi. Jadi gue mau tanya sama lo. Myria Anadara lo mau nggak jadi pacar gue ? “
“ Lo apa-apaan sih ! Nggak lucu tahu nggak ! “
Dara berlari pulang kerumahnya. Raja pun mengikuti tapi tidak memaksa takut Dara marah.
“ Myr...Myr... lo harus jawab pertanyaan gue ! “ Teriak Raja dari depan rumah Dara
“ Aduh, siapa sih yang teriak ? “ Mama Myria keluar menghampiri Raja
“ Maaf tante saya tadi lagi ngejar Myria ! “
“ Oh, ya sudah nanti tante panggilkan dulu.. Nama kamu siapa nak ? “
“ Raja, Tante ! “
Dara turun dari kamar...
“ Myria ! “ Raja kaget melihat  Myria
“ Kenapa lo ! Kaya ngeliat setan aja ! “
“ Lo.... “
“ Kenapa ? “
“ Lo.... “
“ Baju gue nggak malu-maluin kan  buat datang ke pesta lo ? “
“ Lo.... “
“ Oh, gue lupa lo kan nggak ngundang gue jadi ngapain gue pake gaun buat kesana ? “
“ Eh...eh.... Lo gue undang sekarang juga ! gue nggak nyangka aja lo bisa pake gaun.... ! “
“ Sialan lo.... kapan nih berangkatnya ? “
“ Sory sampai lupa ! Yuk “
“ Lo mau kemana ? “
“ Ya buka pintu mobil buat lo lah ! “
“ Siapa yang nyuruh lo bawa gue pake mobil ? “
“ Terus pake apa dong ? “
“ Ikut gue ! “
“ Waw.... keren abis ! dimana lo beli ? “
“ Ah nggak penting ! Masih sempetkan ke pesta lo pake sepeda ontel ini ? “
“ Kecil tuan putri ! “
“ Gue naik nih, ya ! Hati-hati lo jangan ngebut ! “
“ Nggak akan dong ! emangnya lo kesenggol sama motor, nggak elit ! “
“ Eh, sialan lo ! “
“ Myr, jadi jawaban lo apa ? “
“ Dasar bego ya ! Pake nanya lagi ! “
“ Ya terus apa ? “
“ Lo kan nggak liat gue bawa kado ! Jadi kado yang bakal gue kasih ke lo....Ya lo tebak sendiri deh ! “
“ Yes,....yes,.....yess..... ! “
“ Eh, lo jangan seneng dulu, bisa aja kan gue kasih ontel ini ke lo sebagai kado... “
“ Yang penting Cintaku nyangkut di sepeda ! “
“ Ada juga gue yang ngomong gitu ! “
“ Ha..ha...ha... “


Selesai


Tasikmalaya, 17 Mei 2011

Bhekti Pratiwi

Senin, 18 Juni 2012

A Letter to President



Tasikmalaya,   Mei 2012
Yth. Drs.H.Susilo Bambang Yudhoyono
Di
Jakarta


Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Seiring angin yang berhembus, seiring waktu yang berjalan, seiring rasa persatuan yang mengalir begitu deras di hati insan Indonesia, saya ucapkan salam hormat kepada Bapak sebagai sosok berpengaruh di negeri ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberi Bapak kesehatan, ketegaran, dan kekuatan dalam mengemban tugas suci nan mulia sebagai Presiden saya dan rakyat Indonesia yang lain.
Alangkah lebih baiknya jika surat yang saya tulis ini saya awali dengan perkenalan diri. Nama saya Bhekti Pratiwi. Saya adalah seorang pelajar kelas 12 SMA di salah satu sekolah menengah atas negeri di Kota Tasikmalaya. Dan kini saya bersama teman-teman sedang berjuang untuk dapat diterima sebagai mahasiswa di perguruan tinggi negeri favorit.

            Anjing menggonggong kapilah berlalu. Itulah peribahasa yang cocok untuk menggambarkan sikap saya terhadap keberadaan perkembangan pemerintahan negara ini, terhadap kehidupan politik, dan hiruk pikuk yang terjadi di dalamnya. Bagi saya apalah artinya  mengerti dan memahami semua itu, karena sulit rasanya untuk mencerna apa yang terjadi di negari ini bagi seorang pelajar biasa seperti saya ditengah tugas saya yang harus belajar dan belajar.
Tetapi ada kiranya suatu peristiwa yang membuat saya ingin mencoba mengetahui dan memahami bahkan hal inilah yang mendorong saya memberanikan diri menulis surat kepada Bapak. Pada minggu-minggu menjelang Ujian Nasional, telinga saya dihangatkan dengan pemberitaan mengenai kenaikan harga BBM lengkap dengan demonstrasi penolakan yang terjadi dimana-mana. Sungguh ironis pikir saya terhadap sikap beringas para demonstran yang mengatas namakan rakyat kecil. Dalam benak saya selalu terlintas pertanyaan mengapa mereka melakukan itu ? Pikiran saya yang tidak mengerti apa-apa, selalu ingin mengatakan pada mereka sudahlah kita ikuti saja alur yang pemerintah jalankan, toh pemerintah pasti telah mempertimbangkan segala macam risiko yang akan dihadapi.
   Sampai pada malam itu, saya melihat Bapak berpidato dengan kharisma yang mampu membuat saya terkesima. Di tengah gejolak dan dilema yang Bapak hadapi sebagai seorang presiden, Bapak mampu mengambil dan menyampaikan keputusan dengan bijak. Saya masih ingat akan perkataan Bapak bahwa Bapak akan selalu ada untuk rakyat. Sungguh hal itulah yang membuat saya terdorong untuk mengucapkan rasa terimakasih yang teramat dalam untuk Bapak. Saya sebagai seorang rakyat yang tak tahu apa-apa hanya ingin mengucapkan terimakasih, karena Bapak telah menjadi presiden saya dan bertindak dengan penuh bijaksana. Saya sepenuhnya memahami, bahwa bukan ucapan terimakasih yang Bapak inginkan dari rakyat. Saya sepenuhnya mengerti bahwa dengan menjadi penerus bangsa yang bersinarlah, merupakan cara tepat bagi  saya untuk mengucapkan terimakasih kepada Bapak. Namun, saya hanya ingin Bapak tahu, bahwa ada rakyat Bapak yang ingin sekali mengucapkan kata terimakasih kepada Bapak.
Itulah Bapak sebab saya menulis surat ini. Besar harapan saya Bapak dapat membalas surat saya. Namun saya menyadari kesibukan Bapak dalam mengemban amanah dari Allah SWT. Maka dari itu saya akan merasa sangat senang walau Bapak hanya membaca surat saya. Saya hanya meminta Bapak tetap istiqomah dalam menjalakan amanah ini, tetap istiqomah menjadi pemimpin negeri ini, tetap istiqomah berlaku arif dan bijaksana di sisa masa bhakti Bapak sebagai seorang presiden. Saya akan senantiasa menunggu pemberitaan di stasiun televisi mengenai sikap dan kebijakan Bapak. Dan saya akan menganggap itu sebagai balasan surat dari Bapak untuk saya. Saya meminta maaf apabila surat saya ini hanya menjadi sampah yang tak berguna. Satu hal terakhir yang saya ingin katakan, jika waktu itu Bapak berkata akan selalu ada untuk rakyat maka mulai saat ini saya juga akan selalu ada untuk Indonesia. Terimakasih Bapak. Terimakasih !
           
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.


Hormat saya,


Bhekti Pratiwi