Tagline Bulan Ramadhan yang penuh hikmah
dan berkah memang benar adanya. Selain sangat ditunggu – tunggu kedatangannya,
Ramadhan juga memberi kesan tersendiri terutama di Indonesia. Yups, negara yang mayoritas muslim
terbesar di dunia ini begitu antusias menyambutnya. Dari mulai pawai obor di
kampung – kampung, lomba – lomba taghrib ramadhan, kebutuhan pokok yang mulai
naik harga, hingga tiket – tiket promo. Promo program televisi selama ramadhan
pun mulai kian berseliweran 2 – 3 minggu sebelum masuk bulan Ramadhan.
Dari ribuan
bahkan milyaran artikel di internet mengenai persiapan menyambut bulan Ramadhan
ada secuil yang ingin saya ingatkan hal – hal dalam menyambut atau
mempersiapkan diri menghadapi bulan Ramadhan nanti. Hal – hal ini saya dapatkan
ketika ngaji di pesantren. Apa saja hal – hal itu?
Hal yang
secuil itu yaitu mengenai niat puasa ramadhan. Memang benar ada beberapa versi
atau pendapat mengenai niat dalam hal ini pada puasa Ramadhan. Ada yang
mengatakan harus dimalam hari, ada yang membolehkan setelah fajar juga sah, ada
niat di satubulankan, dan ada pula niat yang wajibnya setiap hari. Untuk itu
kita bahas sedikit (saya ulas hanya sekilas supaya memberi ke “tahu” an saja).
Adanya
perbedaan ini berawal dari pendapat beberapa imam mazhab fiqih yang kita kenal
dengan 4 imam mazhab fiqih.
1.
Imam Syafi’i
Menurut
Imam Syafi’i niat puasa Ramadhan harus dilakukan setiap hari di waktu malam
atau dari ba’da maghrib sampai sebelum terbit fajar.
2.
Imam Hanbali
Pendapat
Imam Hanbali sama seperti Imam Syafi’i yang mana puasa Ramadhan dilakukan pada
malam hari sebelum terbit fajar.
3.
Imam Hanafi
Imam Hanafi
berpendapat bahwa niat puasa Ramadhan bisa dilakukan dari terbit fajar sampai
waktu dzuhur.
4.
Imam Maliki
Lain halnya
dengan Imam Maliki, Ia berpendapat bahwa niat puasa Ramdhan bisa dengan 1 kali
niat untuk 1 bulan puasa Ramadhan. Niat ini wajib dilakukan pada hari pertama
atau tanggal 1 Ramadhan.
Ada beberapa teman yang nanya, jika kita tak tahu kita ikut
mazhab yang mana dalam fiqih gimana? Tenang, sebagian besar di Indonesia
taqlid atau mengikuti Imam Syafi’i. Namun jika ingin jelas aturan dalam
bermazhab penjelasan mudahnya ada di sini dan untuk
mempelajari lebih dalam fiqih keempat Imam tersebut bisa cek di buku Kitabul
Fiqhi ‘Alal Madzahibul Arba’ah.
Karena kita (saya dan muqallid Imam Syafi’i) taqlid pada Imam
Syafi’i maka niat puasa wajib dilakukan di malam hari sampai sebelum adzan
subuh (terbit fajar) dan dilakukan setiap hari. Which is jika kita lupa niat dimalam hari maka puasa ramadhan kita
tidak sah namun wajib “ngeker” atau menahan diri layaknya seperti orang yang
berpuasa.
Nah ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menjaga niat
puasa ramadhan kita. Gimana? Yaitu kita bisa melakukan niat seperti pendapat
Imam Maliki. Yups! Berniat puasa
untuk 1 bulan Ramadhan. Niatnya seperti apa? Gini nih:
“Niat abi puasa ramadhan di sabulankeun seja
taqlid ka Imam Maliki fardu karna Alloh Ta’ala” wekwekwek itu persi eh
versi sunda-na.
“Niat saya berpuasa Ramadhan di Satu Bulankan
dengan Taqlid pada Imam Maliki wajib karena Alloh Ta’ala”
Niat puasa Ramadhan seperti Imam Maliki ini berlaku dilakukan
hanya pada awal puasa Ramadhan atau pada tanggal 1 Ramadhan saja. It means jika kita lupa niat taqlid Imam
Maliki di hari pertama puasa maka tidak bisa dilakukan dihari keduanya.
Terus gimana jika kita lupa taqlid niat puasa Imam Maliki dan
kita pun lupa niat puasa seperti biasanya (Taqlid Imam Syafi’i)? Maka kita
dapat berniat puasa taqlid kepada Imam Hanafi. Caranya:
“Niat saya puasa Ramadhan wajib karena Alloh
Ta’ala dengan taqlid kepada Imam Hanafi ”
Aturan niat puasa Imam Hanafi pun sampai adzan dzuhur, lebih
dari itu maka tidak berlaku. Terus gimana jika ingatnya pas habis dzuhur? Maka
puasanya tidak sah dan wajib di tahan sampai maghrib serta wajib di qodho atau
diganti.
Secuil ilmu mengenai niat puasa yang selalu dan pasti
disinggung di masjid tempat saya melaksanakan sholat tarawih hehehe..
Selain itu ada banyak yang harus disiapkan dan mungkin teman
– teman juga tahu apa saja yang harus disiapkan itu. Dari mulai me-list doa –
doa yang akan dipanjatkan selama Ramdhan nanti. Trust me! Ini harus benar – benar disiapkan sekarang karena kita
suka lupa doa apa yang sekarang akan di panjatkan yang kemarin belum
dipanjatkan. Ingat – ingat lagi waktu – waktu mustajab doa. Sunnah – sunnah apa
aja yang harus dilakukan.
Oh ya, seringkali kita mendengar ceramah dan membaca bahwa
sunnah menyegerakan berbuka, sunnah mengakhir – akhir sahur, sunnah makan sahur
dan sunnah lainnya. Yuup!! Jangan
sampai kita hanya: ah nanti saya makan sahurnya 15 menit sebelum adzan dan
hanya sampai disitu, kita tidak melafalkan niat itu didalam hati seperti:
“Niat saya mengakhirkan
makan sahur, sunnah karena Alloh Ta’ala” atau
“Niat saya menyegerakan
berbuka, sunnah karena Alloh Ta’ala”
Dan
niat sunnah – sunnah yang lainnya. Karena hanya sekedar ingat tanpa diniatkan
seperti itu tidak akan menjadi pahala. Sekedar mau ngingetin juga ketika kita
sholat tarawih di masjid kita pun bisa meniatkan untuk i’tikaf dan ingtidorussholat (menunggu datang waktu
sholat). Ingaatt!! Jangan hanya di iya kan saja tapi juga
dilafalkan dalam hati biar jadi pahala hehe.
Masih banyak hal – hal lain yang harus disiapkan, ini mah
hanya secuil yang keinget aja. Keep
searching! Keep muthola’ah! Keep kajian! Biar mantep lagi ilmunya.
Wallohu a’lam bi showab.. Ma’assalaamah!
0 komentar:
Posting Komentar