Minggu, 12 Maret 2017

Drama Korea

Drama korea atau yang lebih dikenal dengan drakor sangat tak asing lagi bagi sebagian perempuan – perumpuan khususnya di Indonesia. Drakor sangat dicintai karena sebagian penyuka beropini bahwa drakor menyuguhkan intrik, plot, dan karakteristik peran yang disuguhkan mewakili sebagian emosi. Yah emosi! Karena sebenarnya ketika kita nonton sebuah movie, drama, sinetron sekalipun, disanalah kita sedang bermain emosi.
Yang lebih menarik dari drakor ketimbang sinetron kita (maksud saya yang di produksi di Indonesia hehe), drakor lebih dapat dalam memainkan emosinya. Dari emosi yang menyenangkan dan bikin hati berbunga -  bunga (kata anak remaja mah) langsung dibalikan 360 derajat menjadi emosi sedih yang menguras hati (lebaynya wkwk). Yah disitulah emang lebihnya. Dan tentunya emosi itu mewakili emosi yang memang jarang kita temukan di real life.
Makanya tak salah deh aku pernah bikin kalimat “bermain dalam emosi yang tak pernah ku mainkan” itu memang mewakilin banget bagi sebagian besar yang penonton drakor (remaja tanggung dewasa) dan termasuk sinetron pula yang digandrungi emak – emak. Yah termasuk aku pula sih yang doyan liat drakor wkwkw.
Cuma, in my opinion, ada manfaatnya kita nonton drakor, sinetron, ftv dan sejenisnya. Poin positifnya adalah ketika emosi yang disuguhkan seperti romance-nya atau nuansa bahagia aktornya menular pula pada penontonnya. Nah kenapa hal itu positif? Karena emosi kebahagiaan dapat membangkitkan hormon kebahagiaan yang anak medis menyebutnya hormon serotonin. Coba searching deh, dah banyak ko yang membahas fungsi hormon ini.
Disisi dampak positif ada pula negatifnya. Yah kebalikannya, jika drakor dan yang lainnya itu menampilkan emosi negatif seperti dendam kusumat wkwk, deep sadly, maka akan menularkan hal yang sama pula. Hal ini dialami pula sama teman SMA, this true story guys, temanku tiba – tiba nangis sejadi – jadinya di kelas, lagi belajar pun air mata bercucuran, pasti heran ko guru gak negur, yep dia pake masker dengan alibi flu berat. Pas jam istirahat to be contunue nagis lagi. Alhasil ini menjadi pusat perhatian sekelas. Dan semua orang bertanya – tanya, why you cry crazy like that. Setelah di konfirmasi ama temen sebangkunya alasan dia nangis..... guess what?? Pemeran drakor yang dia gandrungi nama tokohnya ji hoo akan nikah sama lawan mainnya. And you know,  nikah dalam cerita darkor bukan nikah di real life. This crazy gusys! This insane!
Yah begitulah emosi bermain. Tapi jangan hawatir guys, karena sebagian besar penonton dan tentunya yang membuat rating tayangan diatas awan adalah cerita – cerita yang happy ending, happily ever after. Ini tidak menyimpulkan semua cerita drakor atau sinetron berakhir happy ending tapi sebagian besar dapat dipastikan akan berakir bahagian wkwkw.

  Nah, jika kamu – kamu merasa kebahagiaan datang bentar – bentar atau feeling in love nya jarang, nonton darkor deh, ini membantu membahagiakan hati kamu – kamu hehe. Tapi jangan berharap real life akan seindah itu karena hidup tak seindah drama korea (iklan produk softdrink wkwk). 

0 komentar:

Posting Komentar